A. PENGERTIAN
PRINSIP
Prinsip
merupakan sesuatu yang bisa dijadikan pegangan.Bila kita sudah memiliki sebuah
pegangan berupa tujuan.Maka kita akan berusaha untuk mencapai tujuan tersebut.Misalnyakitamemilikiprinsipbahwaulangannantihasilnyaharusbaik.Makakitamelakukanberbagaicara
agar nilaiulangannantihasilnyabaik,salahsatucaranyadenganbelajarsungguh-sungguh.
B. PENGERTIAN
BELAJAR
Belajar
ialah Suatu aktifitas atau pengalaman yang menghasilkan perubahan pengetahuan,
perilaku dan pribadi yang bersifat permanen (Walra, rochmat,1999:24).Belajar adalah kegiatan usaha untuk
memperoleh perubahan perilaku baik dari segi afektifnya maupun
psikomotornya.Belajar juga merupakan kegiatan mencari suatu informasi yang
belum diketahui sehingga pada saat sudah mempelajari suatu hal maka yang
tadinya tidak tahu menjadi tahu.
C.
PENGERTIAN PRINSIP BELAJAR
Prinsip
Belajar adalah landasan berpikir,landasan berpijak,dan sumber motivasi agar proses
belajar dan pembelajaran dapat berjalan dengan baik antara pendidik dengan
peserta didik.Prinsip belajar adalah hubungan interaksi yang dilakukan antara
dua orang baik siswa maupun gurunya dengan harapan siswa dapat menyelesaikan
suatu permasalahan yang ada diluar sana sesuai dengan materi yang diajarkan.
D. PRINSIP-PRINSIP
BELAJAR YANG TERKAIT DENGAN
PROSES BELAJAR DAN IMPLIKASI
1. Prinsip Perhatian
Dalam proses
pembelajaran,perhatian merupakan faktor yang besar pengaruhya. Jika siswa dapat
memberi perhatian yang besar terhadap materi yang diajarkan maka siswa dapat
menangkap atau menerima materi yang telah diajarkan.Perhatian perlu ada dalam
proses pembelajaran karena tanpa adanya perhatian, mungkin tidak akan terjadi
proses belajar mengajar.Coba kita bayangkan bila seandainya dalam proses
belajar mengajar,ketika guru menjelaskan anak tidak memperhatikan pada materi
pelajaran,mungkin anak tidak dapat menerima pelajaran dengan baik.Hal ini dikarenakan
tidak adanya perhatian siswa untuk menerima materi yang diajarkan.Maka dari itu
perhatian ini sangat berperan penting dalam proses belajar.
IMPLIKASI PRINSIP PERHATIAN
Siswa dituntut memberikan perhatian semua rangsangan yang mengarah ke arah pencapaian
tujuan.Dengan adanya tuntutan ini membuat siswa
harus memberi perhatian terhadap materi
pelajaran atau pesan yang diterimanya. Seorang siswa harus melatih indranya
untuk terus memperhatikan setiap materi atau penjelasan guru yang ia terima.
Contohnya:mendengarkan
ketika guru menjelaskan,memperhatikan guru ketika memberi tugas atau nasihat,dan
lain-lain yang harus dilakukan.
2.Prinsip Motivasi
Motivasi dapat
diartikan sebagai tenaga pendorong atau penarik yang menyebabkan adanya tingkah
laku ke arah suatu tujuan tertentu.Motivasi juga dapat diartikan sebagai
semangat seseorang untuk mencapai tujuan
tertentu. Contohnya Siswa yang menyukai matematika akan merasa senang
belajar matematika dan terdorong untuk belajar lebih giat.Atau ketika kita menginginkan sesuatu yang kita inginkan
maka secara tidak langsung kita termotivasi untuk meraih apa yang kita
inginkan.Ada juga contoh lain ketika seorang anak mendapatkan tugas dari guru
dan dia takut di hukum bila tidak mengerjakannya,karena dia takut dikhukum
makan dia termotivasi atau bersemangat mengerjakan tugas tersebut.
Motivasidibedakanmenjadi motifintrinsikmotif intrinsikyaitu tenaga pendorong yang sesuai
dengan perbuatan yang dilakukan.Sebagai contoh,seorang siswa yang
dengan sungguh-sungguh mempelajari mata pelajaran di sekolah karena ingin
memiliki pengetahuan yang dipelajarinya.Sedangkan motif ekstrinsik adalah tenaga pendorong yang ada di luar
perbuatan yang dilakukannya tetapi menjadi penyertaanya.
Sebagai contoh, siswa belajar
sungguh-sungguh bukan disebabkan ingin memiliki pengetahuan yang dipelajarinya
tetapi didorong oleh keinginan naik kelas atau mendapat ijazah. Naik kelas dan
mendapat ijazah adalah penyerta dari keberhasilan belajar.
IMPLIKASI MOTIVASI :
Siswa
harus dapat membangkitkan motivasi yang ada pada dirinya dan perlu dikembangkan
secara terus menerus.Cara untuk membangkitkatnya bisa dengan cara mengetahui
tujuan yang ingin dicapai,selalu berpikir positif,dan menyelesaikan tugas tugas
dengan penuh semangat.
3.Keaktifan
Dalam proses
belajar mengajar siswa dituntut untuk bisa aktif dalam materi yang
diajarkan.Anak dapat memberi atau mengeluarkan pendapat tentang apa yang
dipelajarinya atau memiliki inspirasinya sendiri.
Keaktifan
itu bisa saja berupa membaca, mendengar, menulis, berlatih
keterampilan-keterampilan,mampu memecahkan masalah,mengeluarkan pendapat dalam
diskusi,memberi kesimpulan dan lain-lain.
Implikasi
Keaktifan
Dituntut
dapat memproses dan mengolah hasil belajarnya secara efektif serta aktif baik
secara fisik, intelektual dan emosional serta ikut terlibat langsung dalam
proses pembelajaran.Implikasi keaktifan ini dapat
terwujud dari perilaku-perilaku seperti mencari
informasi,melakukan penelitian,membuat karya tulis, membuat kliping dan lainnya.
4.KeterlibatanLangsung /
Berpengalaman
Belajar
itu harus dilakukan oleh siswa dan tidak bisa diwakilkan,karena pada dasarnya
siswa itu harus ikut terlibat secara langsung dalam proses belajar itu.Ketika
dalam belajar siswa ikut terlibat maka
siswa tidak hanya ikut mengamati secara langsung tetapi ia harus menghayati,dan
terlibat langsung dalam pembelajaran itu.Sebagai contoh ketika kita ingin
belajar membuat tempe, maka kita harus melihat bagaimana cara membuat tempe itu
bukan melihat bagaimana orang menikmati tempe dan mendengar orang bercerita
bagaimana cara pembuatan tempe.
Prinsip
ini berhubungan prinsip aktivitas,bahwa setiap individu harus terlibat secara
lang sung untuk mengalaminya,kegiatan pembelajaran harus melibatkan diri
(setiap individu ) terjun mengalaminya.
IMPLIKASI KETERLIBATAN
LANGSUNG/BERPENGALAMAN:
Siswa
harus ikut terlibat dalam proses pembelajaran dan tidak ragu dalam mengerjakan
tugas yang diberikan guru.Contoh keterlibatan langsung ini
dapat berupa: membuat lapangan voli, melakukan reaksi
kimia,diskusi membuat laporan,dan lain-lain.Dengan siswa ikut terlibat dalam
belajar maka secara tidak langsung siswa akan aktif dalam proses belajar
tersebut.
5.Pengulangan
Prinsip
belajar yang menekankan perlunya pengulangan yang dikemukakan oleh teori
Psikologi Dava.Menurut teori ini belajar adalah melatih daya-daya yang ada pada
manusia yang terdiri atas daya mengamat, menanggap, mengingat. mengkhayal,
merasakan. berpikir. dan sebagainya.Dengan mengadakan pengulangan maka
dasya-daya tersebut akan berkembang. Seperti hainya pisau yang selalu diasah
akan menjadi tajam, maka daya-daya yang dilatih dengan pengadaan
pengulangan-pengulangan akan menjadi sempurna.Teori lain yang menekankan
prinsip pengulangan adalah teori psikologi Asosiasi atau Koneksionisme
dengan tokoh yang terkenal Thorndike. Berangkat dari salah satu hukum
belajarnya “law of exercise“,
ia mengemukakan bahwa belajar ialah pembentukan hubungan antara stimulus dan
respons. dan pengulangan terhadap pengalaman-pengalaman itu memperbesar peluang
timbulnya respons benar.
Pengulangan
ini perlu ada dalam proses belajar,dengan adanya pngulangan dapat memudahkan
siswa dalam belajar.seperti contohnya seorang siswa yang mendapat tugas dari
guru untuk membuat rangkuman tentang apa yang dipelajari di sekolah.Dengan cara
merangkum dengan tidak sengaja anak tersebut mengulang kembali materi yang
telah diajarkan di sekolah dan memungkinkana anak tersebut hapal dan cepat
menerima materi yang diajarkan.
IMPLIKASI
PENGULANGAN:
Implikasi
prinsip pengulangan bagi siswa adalah kesadaran siswa untuk bersedia
mengerjakan latihan-latihan yang berulang untuk satu macam permasalahan.
Misalnya menghafal unsur-unsur kimia setiap valensi, mengerjakan soal-soal
latihan, menghafal nama-nama latin tumbuhan, atau menghafal tahun-tahun
terjadinya peristiwa sejarah.
6.Tantangan
Tantangan yang dihadapi dalam materi belajar
haruslah menantang.Materi belajar yang baru, masalah yang perlu dipecahkan
membuat siswa merasatertantang untuk mempelajarinya,hal ini menyebabkan siswa tertantang untuk mengatasi
masalah yang dihadapi.Mereka selalu berusaha bagaimana cara agar masalah yang
dihadapinya itu dapat terselesaikan.Seperti halnya seorang anak yang diberi
tugas membuat makalah.Maka anak tersebut tertantang untuk membuat makalalah
tentang pemerintahan.Berbagai usaha dilakukan agar tugas tersebut selesai tepat
pada waktunya salah satunya dengan cara mencari berbagai sumber informasi baik
melalui buku ataupun dari internet.
IMPLIKASI
TANTANGAN :
Siswa harus memiliki
keingintahuan yang besar terhadap segala masalah yang dihadapi Bentuk-bentuk
perilaku siswa yang merupakan implikasi dari prinsip tantangan ini diantaranya
adalah melakukan eksperimen,melaksanakan tugas terbimbing maupun mandiri, atau
mencari tahu pemecahan suatu masalah.
7.Balikan dan Penguatan
Siswa
akan belajar sunggub-sungguh dan mendapatkan nilai yang baik dalam
ulangan.Nilai yamg baik itu mendorong anak untuk belajar lebih giat
lagi.Sebaliknya anak yang mendapatkan nilai yang jelek pada waktu ulangan akan
merasa takut tidak naik kelas, karena takut tidak naik kelas ia terdorong untuk belajar lebih giat.Di
sini siswa mencoba menghindar dari peristiwa yang tidak menyenangkan,Format
sajian berupa tanya jawab,diskusi, eksperimen, metode penemuan, dan sebagainya
merupakan cara belajar-mengajar yang memungkinkan terjadinya balikan dan
penguatan.Balikan yang segera diperoleh siswa setelah belajar melalui
penggunaan metode-metode ini akan membuat siswa terdorong untuk belajar lebih
giat dan bersemangat.
IMPLIKASI
BALIKAN ATAU PENGUATAN :
Siswa
selalu membutuhkan kepastian dari kegiatan yang dilakukan, apakah benar atau
salah? Dengan demikian siswa akan selalu memiliki pengetahuan tentang hasil
yang sekaligus merupakan penguat bagi penguatan bentuk-bentuk perilaku siswa
yang memungkinkan diantaranya adalah dengan segera mencocokkan jawaban dengan
kunci jawaban, menerima kenyataan terhadap skor atau nilai yang dicapai, atau
menerima teguran dari guru / orang tua karena hasil belajar yang jelek.
9.Perbedaan
Individual
Setiap
siswa memiliki karakteristik sendiri-sendiri yang berbeda satu dengan yang
lain.Setiap anak pasti memiliki cara belajar yang berbeda antara satu dan yang
lainnya.Ada anak yang senang belajar serius,ada anak yang senang belajar dengan
duduk didepan,ada anak yang senang memberi pertanyaan terlebih dahulu dan
lain-lain.Karena hal inilah, setiap siswa belajar menurut kecepatannya sendiri dan
untuk setiap kelompok umur terdapat variasi kecepatan belajar (Davies, 1987:
32).Perbedaan individual sangat berpengaruh terhadap cara dan hasil belajar
siswa. Karenanya, perbedaan individual perlu diperhatikan oleh guru dalam upaya
pembelajaran.
IMPLIKASI
PERBEDAAN INDIVIDUAL
Siswa
dapat menentukan tempat duduk di kelas
dan menyusun jadwal belajar,menyusun jadwal belajar, atau memilih. Ada anak
yang belajar lebih efektif dengan membaca. Adapula anak yang belajar lebih efektif dengan mendengarkan, atau dengan melakukan sebuah
percobaan.
KESIMPULAN
1)
Prinsip
belajar adalah landasan berpikir, landasan berpijak, dan sumber motivasi agar proses
belajar mengajar dapat berjalan dengan baik antara pendidik dengan peserta
didik. Prinsip ini dijadikan sebagai dasar dalam upaya pembelajaran, baik bagi
siswa maupaun bagi guru dalam upaya mencapai hasil yang diinginkan.
2)
Prinsip
– Prinsip Belajar
Ø Perhatian
Ø Motivasi
Ø Keaktifan
Ø Keterlibatan Langsung
Ø Pengulangan
Ø Tantangan
Ø Balikan dan Penguatan
Ø Perbedaan Individual
3)
Implikasi Prinsip – Prinsip Belajar :
Implikasi Prinsip Belajar
|
Bagi Siswa
|
Perhatian dan
Motivasi
|
Dituntut memberikan perhatian terhadap semua
rangsangan yang mengarah pada tercapainya tujuan belajar.
|
Keaktifan
|
Dituntut dapat memproses dan mengolah hasil
belajarnya secara efektif serta aktif baik secara fisik, intelektual dan
emosional.
|
Keterlibatan langsung/
Pengalaman
|
Dituntut agar siswa me-ngerjakan sendiri tugas
yang diberikan guru kepada mereka.
|
Pengulangan
|
Kesadaran siswa dalam me-ngerjakan latihan-latihan
yang
berulang-ulang
|
Tantangan
|
Diberikan suatu tanggungja-wab untuk mempelajari
sendiri dengan melakukan ekspe-rimen, belajar mandiri dan mencari pemecahan
sendiri dalam menghadapi perma-salahan.
|
Balikan dan
penguatan
|
Mencocokan jawaban antara siswa dengan
guru
|
Perbedaan Individual
|
Belajar menurut tempo kecepa-tan masing-masing
siswa
|