Minggu, 07 Juli 2013

Pendekatan dan Model Pembelajaran (Yusuf)

A.       Pendekatan Pembelajaran

Pendekatan adalah konsep dasar yang mewadahi, menginspirasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu. Pendekatan pembelajaran juga  dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran. Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan, yaitu:
1.        pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student centered approach),
2.        pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher centered approach).

J. R David, menyebutkan bahwa dalam strategi pembelajaran terkandung makna perencanaan. Artinya, bahwa strategi pada dasarnya masih bersifat konseptual tentang keputusan-keputusan yang akan diambil dalam suatu pelaksanaan pembelajaran. Dilihat dari strateginya, pembelajaran dapat dikelompokkan ke dalam dua bagian pula, yaitu exposition-discovery learning dan group-individual learning. (Wina Senjaya: 2008).
Ditinjau dari cara penyajian dan cara pengolahannya, strategi pembelajaran antara lain, yaitu
         1.        Pendekatan Deduktif dan Induktif
         2.        Pendekatan Formal dan Non Formal
3.        Pendekatan Ekspositorik dan Pendekatan Heuristik
4.        Pendekatan Ketrampilan Proses (PKP)
5.        Pendekatan Spiral
6.        Pendekatan Open Ended.
                               

B. Model Pembelajaran

            Secara khusus istilah ”model” diartikan sebagai kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan sesuatu kegiatan. Dalam pengertian lain, ”model” juga diartikan sebagai  barang atau benda tiruan dari benda yang sesungguhnya, istilah ”model” digunakan untuk menunjukkan pengertian yang pertama sebagai kerangka konseptual. Atas dasar pemikiran tersebut, maka  yang dimaksud dengan ”model pembelajaran” adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasian pengalaman belajar untuk mencapai tujuan tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan  dan melaksanakan aktivitas belajar mengajar. Jadi, model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru.

Sedangkan menurut, Bruce Joyce dan Marsha Weil  mengetengahkan  empat kelompok model pembelajaran, yaitu :
1.        model interaksi sosial,
2.        model pengolahan informasi,
3.        model personal,
4.        model modifikasi tingkah laku.
Sebagaimana dikemukakan oleh Joyce dan Weill (1986), setiap model belajar mengajar memiliki unsur-unsur sebagai berikut:
1.        Sintaksis.
Ialah tahap-tahap kegiatan dari model itu.
2.        Sistem sosial.
Ialah situasi atau suasana dan norma yang berlaku dalam model tersebut. Dengan pengorganisasian kegiatan ini diharapkan mahasiswa akan lebih memperlihatkan inisiatifnya untuk melakukan proses induktif bersamaan dengan bertambahnya pengalaman dalam melibatkan diri dalam kegiatan pembelajaran.
3.        Prinsip reaksi
Ialah pola kegiatan yang menggambarkan bagaimana seharusnya guru melihat dan memperlakukan para pelajar, termasuk bagaimana seharusnya pengajar memberikan respon terhadap mereka.
4.        Sistem pendukung
Ialah segala sarana, bahan dan alat yang diperlukan untuk melaksanakan model tersebut.
5.        Dampak instruksional
Ialah hasil belajar yang dicapai langsung dengan mengarahkan para pelajar pada tujuan yang diharapkan.
6.        Dampak pengiring
Ialah hasil belajar lainnya yang dihasilkan oleh suatu proses belajar mengajar sebagai akibat tercipatanya suasana belajar yang dialami langsung oleh para pelajar tanpa pengarahan langsung dari pengajar.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar