Minggu, 07 Juli 2013

Inovasi Pembelajaran (Endah)

Ø  Rumusan Masalah :
a.       Pengertian inovasi
b.      Masalah pendidikan sebagai sumber inovasi
c.       Hambatan-hambatan inovasi
d.      Berbagai jenis inovasi dalam kurikulum dan pembelajaran

a.       Pengertian Inovasi
Inovasi dapat diartikan sebagai sesuatu yang baru dalam situasi sosial tertentu yang digunakan untuk menjawab atau memecahkan suatu permasalahan.
Dilihat dari wujudnya “sesuatu yang baru” dapat berupa ide, gagasan, benda, atau mungkin tindakan. Sedangkan dari maknanya dapat diartikan benar-benar baru atu suatu hal yang sudah ada di tempat lain namun ditempat itu belum ada.
Jadi inovasi itu adalah sesuatu benar-benar baru yang bisa disebut dengan inovantion, atau suatu hal yang sudah ada namun ditempat itu belum ada dapat disebut discovery.

b.      Masalah Pendidikan Sebagai Sumber Inovasi
a.       Masalah relevansi pendidikan
Relevansi adalah kesesuaian antara pelaksana dan hasil pendidikan dengan kebutuhan tuntutan masyarakat.
Masalah relevansi pendidikan ini dapat dilihat dari sisi :
1.      Relevansi pendidikan dengan lingkungan hidup siswa, artinya apa yang diberikan di sekolah harus sesuai dengan kondisi, kebutuhan masyarakat.
2.      Relevansi pendidikan dengan tuntutan kehidupan siswa baik untuk masa sekarang maupun masa yang akan datang.
3.      Relevansi pendidikan dengan tuntutan dunia kerja, sekolah memiliki tanggung jawab dalam mempersiapkan anak didik yang memiliki keterampilan dan kemampuan sesuai tuntutan dunia kerja.
b.      Masalah kualitas pendidikan
Rendahnya kualitas pendidikan juga dianggap sebagai suatu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita. Rendahnya kualitas pendidikan ini dapat dilihat dari dua sisi yaitu segi proses dan dari segi hasil.
c.       Masalah efektivitas dan efesiensi
·         Efektivitas berhubungan dengan tingkat keberhasilan pelaksanaan pembelajaran yang di rancang oleh guru untuk mencapai tujuan pelajaran.

·         Efesiensi berhubungan dengan jumlah biaya, waktu, dn tenaga yang digunakan untuk mencapai tujuan tertentu.

d.      Masalah daya tampung yang terbatas
Selain masalah-masalah yang kita hadapi di atas ada juga masalah tentang daya tampung yang terbatas, hal ini dikarenakan meledaknya lulusan SD sehingga menuntut pemerintah untuk memberikan fasilitas agar dapat menampung lulusan SD.


c.       Hambatan-hambatan inovasi
1.      Estimasi yang tidak tepat
Estimasi dapat disebut dengan perencanaan, seringnya terjadi kegagalan dalam suatu inovasi karena disebabkan kurangnya estimasi atau perencanaan atau kemungkinan-kemungkinan yang lain.
2.      Konflik dan motivasi
Konflik sering terjadi antara anggota tim, konflik terjadi karena kurangnya pengertian dan adanya rasa iri antar anggota. Pertentangan dalam pihak lainpun dapat merusak proses inovasi itu sendiri.
3.      Inovasi tidak berkembang
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi inovasi tidak berkembang antara lain, pendapatan yang rendah, faktor geografis dan yang lainnya.
4.      Masalah finansial
Hambatan yang selanjutnya yaitu masalah finansial, sering terjadinya kegagalan dalam inovasi dikarenakan dana yang tidak memadai.
5.      Penolakan dari kelompok penentu
Penolakan ini sering terjadi dari golongan masyarakat, hampir sama dengan masalah finansial, sebagian masyarakat menolak karena akan mengeluarkan dana yang lebih besar lagi.
6.      Kurang adanya hubungan sosial
Kurang adanya hubungan sosial antar anggota tim pun menjadi hambatan dalam inovasi pembelajaran sehingga inovasi itu susah dikembangkan.


d.      Berbagai jenis inovasi dalam kurikulum dan pembelajaran
1.      Pembelajaran kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP)
2.      Penyelenggaraan sekolah lanjutan pertama terbuka (SLTPT)
3.      Pengajaran melalui modul
4.      Pembelajaran melalui komputer

Sumber : Buku Kurikulum dan pembelajaran oleh Prof. Dr. H. Wina Sanjaya, M.Pd.


Pendekatan dan Model Pembelajaran (Yusuf)

Prinsip-prinsip Belajar dan Pembelajaran (Apriyanti)

A.    PENGERTIAN PRINSIP
Prinsip merupakan sesuatu yang bisa dijadikan pegangan.Bila kita sudah memiliki sebuah pegangan berupa tujuan.Maka kita akan berusaha untuk mencapai tujuan tersebut.Misalnyakitamemilikiprinsipbahwaulangannantihasilnyaharusbaik.Makakitamelakukanberbagaicara agar nilaiulangannantihasilnyabaik,salahsatucaranyadenganbelajarsungguh-sungguh.
B.     PENGERTIAN BELAJAR
Belajar ialah Suatu aktifitas atau pengalaman yang menghasilkan perubahan pengetahuan, perilaku dan pribadi yang bersifat permanen (Walra, rochmat,1999:24).Belajar adalah kegiatan usaha untuk memperoleh perubahan perilaku baik dari segi afektifnya maupun psikomotornya.Belajar juga merupakan kegiatan mencari suatu informasi yang belum diketahui sehingga pada saat sudah mempelajari suatu hal maka yang tadinya tidak tahu menjadi tahu.
C.    PENGERTIAN PRINSIP BELAJAR
Prinsip Belajar adalah landasan berpikir,landasan berpijak,dan sumber motivasi agar proses belajar dan pembelajaran dapat berjalan dengan baik antara pendidik dengan peserta didik.Prinsip belajar adalah hubungan interaksi yang dilakukan antara dua orang baik siswa maupun gurunya dengan harapan siswa dapat menyelesaikan suatu permasalahan yang ada diluar sana sesuai dengan materi yang diajarkan.






D.    PRINSIP-PRINSIP BELAJAR YANG TERKAIT DENGAN
PROSES BELAJAR DAN  IMPLIKASI
1.    Prinsip Perhatian
Dalam proses pembelajaran,perhatian merupakan faktor yang besar pengaruhya. Jika siswa dapat memberi perhatian yang besar terhadap materi yang diajarkan maka siswa dapat menangkap atau menerima materi yang telah diajarkan.Perhatian perlu ada dalam proses pembelajaran karena tanpa adanya perhatian, mungkin tidak akan terjadi proses belajar mengajar.Coba kita bayangkan bila seandainya dalam proses belajar mengajar,ketika guru menjelaskan anak tidak memperhatikan pada materi pelajaran,mungkin anak tidak dapat menerima pelajaran dengan baik.Hal ini dikarenakan tidak adanya perhatian siswa untuk menerima materi yang diajarkan.Maka dari itu perhatian ini sangat berperan penting dalam proses belajar.

IMPLIKASI PRINSIP PERHATIAN
                Siswa dituntut memberikan perhatian semua rangsangan yang mengarah ke arah pencapaian tujuan.Dengan adanya tuntutan ini membuat siswa harus  memberi perhatian terhadap materi pelajaran atau pesan yang diterimanya. Seorang siswa harus melatih indranya untuk terus memperhatikan setiap materi atau penjelasan guru yang ia terima.
Contohnya:mendengarkan ketika guru menjelaskan,memperhatikan guru ketika memberi tugas atau nasihat,dan lain-lain yang harus dilakukan.
2.Prinsip Motivasi
Motivasi dapat diartikan sebagai tenaga pendorong atau penarik yang menyebabkan adanya tingkah laku ke arah suatu tujuan tertentu.Motivasi juga dapat diartikan sebagai semangat  seseorang untuk mencapai tujuan tertentu. Contohnya Siswa yang menyukai matematika akan merasa senang belajar matematika dan terdorong untuk belajar lebih giat.Atau ketika  kita menginginkan sesuatu yang kita inginkan maka secara tidak langsung kita termotivasi untuk meraih apa yang kita inginkan.Ada juga contoh lain ketika seorang anak mendapatkan tugas dari guru dan dia takut di hukum bila tidak mengerjakannya,karena dia takut dikhukum makan dia termotivasi atau bersemangat mengerjakan tugas tersebut.
Motivasidibedakanmenjadi motifintrinsikmotif intrinsikyaitu tenaga pendorong yang sesuai dengan perbuatan yang dilakukan.Sebagai contoh,seorang siswa yang dengan sungguh-sungguh mempelajari mata pelajaran di sekolah karena ingin memiliki pengetahuan yang dipelajarinya.Sedangkan motif ekstrinsik adalah tenaga pendorong yang ada di luar perbuatan yang dilakukannya tetapi menjadi penyertaanya.
Sebagai contoh, siswa belajar sungguh-sungguh bukan disebabkan ingin memiliki pengetahuan yang dipelajarinya tetapi didorong oleh keinginan naik kelas atau mendapat ijazah. Naik kelas dan mendapat ijazah adalah penyerta dari keberhasilan belajar.
IMPLIKASI MOTIVASI :
Siswa harus dapat membangkitkan motivasi yang ada pada dirinya dan perlu dikembangkan secara terus menerus.Cara untuk membangkitkatnya bisa dengan cara mengetahui tujuan yang ingin dicapai,selalu berpikir positif,dan menyelesaikan tugas tugas dengan penuh semangat.
3.Keaktifan
Dalam proses belajar mengajar siswa dituntut untuk bisa aktif dalam materi yang diajarkan.Anak dapat memberi atau mengeluarkan pendapat tentang apa yang dipelajarinya atau memiliki inspirasinya sendiri.
Keaktifan itu bisa saja berupa membaca, mendengar, menulis, berlatih keterampilan-keterampilan,mampu memecahkan masalah,mengeluarkan pendapat dalam diskusi,memberi kesimpulan dan lain-lain.
Implikasi Keaktifan
    Dituntut dapat memproses dan mengolah hasil belajarnya secara efektif serta aktif baik secara fisik, intelektual dan emosional serta ikut terlibat langsung dalam proses pembelajaran.Implikasi keaktifan ini dapat terwujud dari  perilaku-perilaku seperti mencari informasi,melakukan penelitian,membuat karya tulis, membuat kliping dan lainnya.


4.KeterlibatanLangsung / Berpengalaman
Belajar itu harus dilakukan oleh siswa dan tidak bisa diwakilkan,karena pada dasarnya siswa itu harus ikut terlibat secara langsung dalam proses belajar itu.Ketika dalam belajar  siswa ikut terlibat maka siswa tidak hanya ikut mengamati secara langsung tetapi ia harus menghayati,dan terlibat langsung dalam pembelajaran itu.Sebagai contoh ketika kita ingin belajar membuat tempe, maka kita harus melihat bagaimana cara membuat tempe itu bukan melihat bagaimana orang menikmati tempe dan mendengar orang bercerita bagaimana cara pembuatan tempe.
Prinsip ini berhubungan prinsip aktivitas,bahwa setiap individu harus terlibat secara lang sung untuk mengalaminya,kegiatan pembelajaran harus melibatkan diri (setiap individu ) terjun mengalaminya.
IMPLIKASI KETERLIBATAN LANGSUNG/BERPENGALAMAN:
Siswa harus ikut terlibat dalam proses pembelajaran dan tidak ragu dalam mengerjakan tugas yang diberikan guru.Contoh keterlibatan langsung ini dapat berupa: membuat lapangan voli, melakukan reaksi kimia,diskusi membuat laporan,dan lain-lain.Dengan siswa ikut terlibat dalam belajar maka secara tidak langsung siswa akan aktif dalam proses belajar tersebut.
5.Pengulangan
Prinsip belajar yang menekankan perlunya pengulangan yang dikemukakan oleh teori Psikologi Dava.Menurut teori ini belajar adalah melatih daya-daya yang ada pada manusia yang terdiri atas daya mengamat, menanggap, mengingat. mengkhayal, merasakan. berpikir. dan sebagainya.Dengan mengadakan pengulangan maka dasya-daya tersebut akan berkembang. Seperti hainya pisau yang selalu diasah akan menjadi tajam, maka daya-daya yang dilatih dengan pengadaan pengulangan-pengulangan akan menjadi sempurna.Teori lain yang menekankan prinsip pengulangan adalah teori psikologi Asosiasi atau Koneksionisme dengan tokoh yang terkenal Thorndike. Berangkat dari salah satu hukum belajarnya “law of exercise“, ia mengemukakan bahwa belajar ialah pembentukan hubungan antara stimulus dan respons. dan pengulangan terhadap pengalaman-pengalaman itu memperbesar peluang timbulnya respons benar.
Pengulangan ini perlu ada dalam proses belajar,dengan adanya pngulangan dapat memudahkan siswa dalam belajar.seperti contohnya seorang siswa yang mendapat tugas dari guru untuk membuat rangkuman tentang apa yang dipelajari di sekolah.Dengan cara merangkum dengan tidak sengaja anak tersebut mengulang kembali materi yang telah diajarkan di sekolah dan memungkinkana anak tersebut hapal dan cepat menerima materi yang diajarkan.
IMPLIKASI PENGULANGAN:
Implikasi prinsip pengulangan bagi siswa adalah kesadaran siswa untuk bersedia mengerjakan latihan-latihan yang berulang untuk satu macam permasalahan. Misalnya menghafal unsur-unsur kimia setiap valensi, mengerjakan soal-soal latihan, menghafal nama-nama latin tumbuhan, atau menghafal tahun-tahun terjadinya peristiwa sejarah.
6.Tantangan
Tantangan yang dihadapi dalam materi belajar haruslah menantang.Materi belajar yang baru, masalah yang perlu dipecahkan membuat siswa merasatertantang untuk mempelajarinya,hal ini  menyebabkan siswa tertantang untuk mengatasi masalah yang dihadapi.Mereka selalu berusaha bagaimana cara agar masalah yang dihadapinya itu dapat terselesaikan.Seperti halnya seorang anak yang diberi tugas membuat makalah.Maka anak tersebut tertantang untuk membuat makalalah tentang pemerintahan.Berbagai usaha dilakukan agar tugas tersebut selesai tepat pada waktunya salah satunya dengan cara mencari berbagai sumber informasi baik melalui buku ataupun dari internet.
IMPLIKASI TANTANGAN :
Siswa harus memiliki keingintahuan yang besar terhadap segala masalah yang dihadapi Bentuk-bentuk perilaku siswa yang merupakan implikasi dari prinsip tantangan ini diantaranya adalah melakukan eksperimen,melaksanakan tugas terbimbing maupun mandiri, atau mencari tahu pemecahan suatu masalah.
7.Balikan dan Penguatan
Siswa akan belajar sunggub-sungguh dan mendapatkan nilai yang baik dalam ulangan.Nilai yamg baik itu mendorong anak untuk belajar lebih giat lagi.Sebaliknya anak yang mendapatkan nilai yang jelek pada waktu ulangan akan merasa takut tidak naik kelas, karena takut tidak naik kelas ia terdorong untuk belajar lebih giat.Di sini siswa mencoba menghindar dari peristiwa yang tidak menyenangkan,Format sajian berupa tanya jawab,diskusi, eksperimen, metode penemuan, dan sebagainya merupakan cara belajar-mengajar yang memungkinkan terjadinya balikan dan penguatan.Balikan yang segera diperoleh siswa setelah belajar melalui penggunaan metode-metode ini akan membuat siswa terdorong untuk belajar lebih giat dan bersemangat.
IMPLIKASI BALIKAN ATAU PENGUATAN :
Siswa selalu membutuhkan kepastian dari kegiatan yang dilakukan, apakah benar atau salah? Dengan demikian siswa akan selalu memiliki pengetahuan tentang hasil yang sekaligus merupakan penguat bagi penguatan bentuk-bentuk perilaku siswa yang memungkinkan diantaranya adalah dengan segera mencocokkan jawaban dengan kunci jawaban, menerima kenyataan terhadap skor atau nilai yang dicapai, atau menerima teguran dari guru / orang tua karena hasil belajar yang jelek.
9.Perbedaan Individual
Setiap siswa memiliki karakteristik sendiri-sendiri yang berbeda satu dengan yang lain.Setiap anak pasti memiliki cara belajar yang berbeda antara satu dan yang lainnya.Ada anak yang senang belajar serius,ada anak yang senang belajar dengan duduk didepan,ada anak yang senang memberi pertanyaan terlebih dahulu dan lain-lain.Karena hal inilah, setiap siswa belajar menurut kecepatannya sendiri dan untuk setiap kelompok umur terdapat variasi kecepatan belajar (Davies, 1987: 32).Perbedaan individual sangat berpengaruh terhadap cara dan hasil belajar siswa. Karenanya, perbedaan individual perlu diperhatikan oleh guru dalam upaya pembelajaran.
IMPLIKASI PERBEDAAN INDIVIDUAL
Siswa dapat  menentukan tempat duduk di kelas dan menyusun jadwal belajar,menyusun jadwal belajar, atau memilih. Ada anak yang belajar lebih efektif dengan membaca. Adapula anak yang belajar lebih efektif dengan mendengarkan, atau dengan melakukan sebuah percobaan.
       Sumber                :http://edukasi.kompasiana.com/2010/11/25/prinsip-prinsip-belajar-321157.html





KESIMPULAN
1)                  Prinsip belajar adalah landasan berpikir, landasan berpijak, dan sumber motivasi agar proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik antara pendidik dengan peserta didik. Prinsip ini dijadikan sebagai dasar dalam upaya pembelajaran, baik bagi siswa maupaun bagi guru dalam upaya mencapai hasil yang diinginkan.


2)                  Prinsip – Prinsip Belajar
Ø  Perhatian
Ø   Motivasi  
Ø  Keaktifan
Ø  Keterlibatan Langsung
Ø   Pengulangan
Ø  Tantangan
Ø  Balikan dan Penguatan
Ø  Perbedaan Individual











3) Implikasi Prinsip – Prinsip Belajar :
Implikasi Prinsip Belajar
Bagi Siswa
Perhatian dan Motivasi           
Dituntut memberikan perhatian terhadap semua rangsangan yang mengarah pada tercapainya tujuan belajar.
Keaktifan       
Dituntut dapat memproses dan mengolah hasil belajarnya secara efektif serta aktif baik secara fisik, intelektual dan emosional.
Keterlibatan langsung/
Pengalaman    
Dituntut agar siswa me-ngerjakan sendiri tugas yang diberikan guru kepada mereka.
Pengulangan   
Kesadaran siswa dalam me-ngerjakan latihan-latihan yang berulang-ulang           
Tantangan      
Diberikan suatu tanggungja-wab untuk mempelajari sendiri dengan melakukan ekspe-rimen, belajar mandiri dan mencari pemecahan sendiri dalam menghadapi perma-salahan.   
Balikan dan penguatan           
Mencocokan jawaban antara siswa dengan guru     
Perbedaan Individual
Belajar menurut tempo kecepa-tan masing-masing siswa        


Komponen-komponen Pembelajaran (Nina)

A.    Pengertian Komponen Pembelajaran
Komponen pembelajaran adalah kumpulan dari beberapa item yang saling berhubungan satu sama lain yang merupakan hal penting dalam proses belajar mengajar.
B.     Komponen-Komponen Pembelajaran
1.      Tujuan
Hermawan (2008: 9.4) Tujuan pembelajaran merupakan rumusan perilaku yang telah ditetapkan sebelumnya agar tampak pada diri siswa sebagai akibat dari perbuatan belajar yang telah dilakukan. Hermawan (2008: 1.17). Tujuan yang jelas akan memberi petunjuk yang jelas terhadap pemilihan materi/bahan ajar, strategi, media, dan evaluasi.
2.      Metode
Metode pembelajaran adalah cara yang dapat dilakukan untuk membantu proses belajar-mengajar agar berjalan dengan baik.
3.      Materi
Materi juga merupakan salah satu faktor penentu keterlibatan siswa.
4.      Alat/Media
Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari “medium” yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Jadi media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Media pembelajaran adalah perangkat lunak (soft ware) atau perangkat keras (hard ware) yang berfungsi sebagai alat belajar atau alat bantu belajar.
5.      Evaluasi
Istilah evaluasi berasal dari bahasa Inggris yaitu “Evaluation”. Menurut Wand dan Brown, evaluasi adalah suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai dari suatu hal. Ada pendapat lain yang mengatakan bahwa evaluasi adalah kegiatan mengumpulkan data seluas-luasnya, sedalam-dalamnya yang bersangkutan dengan kapabilitas siswa, guna mengetahui sebab akibat dan hasil belajar siswa yang dapat mendorong dan mengembangkan kemampuan belajar.


C.    Kesimpulan

Komponen pembelajaran adalah kumpulan dari beberapa item yang saling berhubungan satu sama lain yang merupakan hal penting dalam proses belajar mengajar.  Di dalam pembelajaran terdapat komponen-komponen pembelajaran, yaitu:  Tujuan; Metode ; Materi ; Alat Pembelajaran ; dan Evaluasi.  Dari semua komponen pembelajaran, antara komponen yang satu dengan yang lain memiliki hubungan saling keterkaitan. Guru sebagai ujung tombak pelaksanaan pendidikan di lapangan, sangat menentukan keberhasilan dalam mencapai tujuan pendidikan.

Bagi setiap guru, dituntut untuk memehami masing-masing metode secara baik. dengan pemilihan dan penggunaan metode yang tepat untuk setiap unit materi pelajaran yang diberikan kepada siswa,maka akan meningkatkan proses interaksi belajar-mengajar.  Jika ada salah satu komponen pembelajaran yang bermasalah, maka proses belajar-mengajar tidak dapat berjalan baik.











REFERENSI
Wina, Sajaya. Kurikulum Dan Pembelajaran, Kencana, Jakarta, 2008.
Andika. 2009. http://ipankreview.wordpress.com/2009/03/20/komponen-
pembelajaran-kontekstual-ctl. Diakses tanggal 14 Maret 2010.


Konsep Dasar Pembelajaran (Siti A)

A. Pengertian Paradigma
                                                                                                                                            
Paradigma adalah kumpulan tata nilai yang membentuk pola pikir seseorang sebagai titik tolak pandangannya sehingga akan membentuk citra subjektif seseorang – mengenai realita – dan akhirnya akan menentukan bagaimana seseorang menanggapi realita itu.
Paradigma merupakan elemen primer dalam progress sains. Seorang ilmuwan selalu bekerja dengan paradigma tertentu, dan teori-teori ilmiah dibangun berdasarkan paradigma dasar. Melalui sebuah paradigma seorang ilmuwan dapat memecahkan kesulitan-kesulitan yang lahir dalam kerangka ilmunya, sampai muncul begitu banyak anomali yang tidak dapat dimasukkan ke dalam kerangka ilmunya sehingga menuntut adanya revolusi paradigmatik terhadap ilmu tersebut.
Paradigma membantu seseorang dalam merumuskan tentang apa yang harus dipelajari, persoalan apa yang harus dijawab dan aturan apa yang harus diikuti dalam menginterpretasikan jawaban yang diperoleh.
Pengertian paradigma menurut kamus filsafat adalah :
1.Cara memandang sesuatu
2.Model, pola, ideal dalam ilmu pengetahuan. Dari model-model ini fenomena dipandang dan dijelaskan.
3.Totalitas premis-premis teoritis dan metodologis yang menentukan dan atau mendefinisikan suatu studi ilmiah kongkrit dan ini melekat di dalam praktek ilmiah pada tahap tertentu.
4.Dasar untuk menyeleksi problem-problem dan pola untuk memecahkan problem-problem riset.

Paradigma Belajar, Paradigma Mengajar, dan Paradigma Pembelajaran

a.      Paradigma Belajar
adalah proses perubahan perilaku secara aktif, proses mereaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu, proses yang diarahkan pada suatu tujuan, proses berbuat melalui berbagai pengalaman, proses melihat, mengamati, dan memahami sesuatu yang dipelajari.
Belajar pada hakekatnya adalah proses interaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu. Belajar dapat dipandang sebagai proses yang diarahkan kepada tujuan dan proses berbuat melalui berbagai pengalaman
Dari beberapa kutipan diatas dapat disimpulkan beberapa hal yang menyangkut pengertian belajar sebagai berikut:
a.Belajar merupakan suatu proses, yaitu kegiatan yang berkesinambungan yang dimulai sejak lahir dan terus berlangsung seumur hidup.
b.Dalam belajar terjadi adanya perubahan tingkah laku yang bersifat relatif permanen.
c.Hasil belajar ditujukan dengan aktivitas-aktivitas tingkah laku secara keseluruhan.
d.Adanya peranan kepribadian dalamproses belajar antara lainaspek motivasi, emosional, sikap dan sebagainya.
Paradigma belajar ialah pemahaman terhadap proses belajar yang tumbuh dari pengamatan, pertanyaan, analisis ilmiah terhadap proses belajar.




b.      Paradigma Mengajar
Mengajar merupakan suatu kegiatan pengajaran yang dilakukan seorang profesional (guru) yang bertujuan untuk menyampaikan informasi, pengetahuan, pengalaman kepada orang lain, sehingga orang tersebur mengerti dan memahami bahan/materi yang diajarkan.

            c.       Paradigma Pembelajaran
Pembelajaran pada hakikatnya adalah proses komunikasi, yaitu proses penyampaian pesan dari sumber pesan ke penerima pesan melalui saluran atau media tertentu. Dalam pembelajaran, pesan atau informasi yang disampaikan dapat berupa pengetahuan, keahlian, ide, pengalaman, dan sebagainya.


B. Pembelajaran sebagai sebuah sistem, pembelajaran sebagai proses komunikasi
a.Pembelajaran Sebagai Sebuah Sistem
Sistem adalah kesatuan yang terdiri dari komponen-komponen yang terpadu dan berproses untuk mencapai tujuan (Gordon, 1990; Puxty, 1990). Bagian suatu sistem yang melaksanakan suatu fungsi untuk menunjang usaha pencapaian tujuan disebut komponen. Dengan demikian sistem terdiri dari komponen-komponen yang masing-masing komponen mempunyai fungsi khusus.
Sistem pembelajaran adalah kombinasi terorganisasi yang meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan
Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran sebagai sistem adalah proses interaksi antara guru, peserta didik dan lingkungannya untuk mencapai tujuan tertentu yang mana di dalamnya terdapat saling keterkaitan antara unsur-unsur atau komponen-komponen pembelajaran.